Fakta Unik Orang Indonesia

Label:

1. “Kapan libur?” merupakan suatu pertanyaan yang sangat sering ditanyakan oleh orang Indonesia
2. anak-anak kecil di Indonesia lebih hafal lagu-lagu pop, rock, dan semacamnya daripada lagu-lagu wajib nasional Indonesia (bahkan lagu Indonesia Raya)
3. Ancol selalu ramai di hari Lebaran dan Tahun Baru
4. artis-artis Indonesia yang sudah kurang laku, mencoba peruntungan di dunia politik
5. bahasa gaul dan bahasa SMS adalah salah satu bahasa wajib di Jakarta
6. banyak orang yang tidak membeli karcis KRL Ekonomi, padahal harganya rata-rata hanya berkisar antara Rp1.500,00 – Rp2.500,00
7. banyak yang menuntut hak padahal mereka belum melakukan kewajiban
8. berbicara dengan bahasa daerah di tengah-tengah orang-orang yang tidak mengerti bahasa tersebut adalah suatu kepuasan batin
9. cinta ditolak? Dukun bertindak!
10. dangdut sangat digemari oleh masyarakat luas
11. di Indonesia, seseorang bisa jatuh pingsan ketika bertemu dengan idolanya
12. di Indonesia, setiap guru Bahasa Indonesia memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang Bahasa Indonesia, tidak ada yang sama. Jawaban mengenai satu soal EYD (misalnya) bisa menjadi sangat rumit dan beragam (berbeda-beda) bila ditanyakan oleh guru-guru Bahasa Indonesia dari Sabang sampai Merauke
13. di setiap pesantren, Kiyai tidak pernah salah
14. di setiap truk-truk pengangkut barang biasanya terdapat gambar-gambar lukisan wanita di bagian belakang
15. di universitas-universitas di Indonesia banyak remaja yang berminat belajar di Fakultas Hukum
16. diberhentikan oleh polisi lalu lintas berarti harus siap-siap merogoh kocek Anda
17. Dufan adalah tempat yang cocok untuk berbagai masalah asmara dan percintaan
18. film horor selalu menjadi suatu tontonan yang ramai ditonton
19. hampir 80% tayangan stasiun televisi swasta di Indonesia adalah sinetron-sinetron yang tidak mendidik
20. hampir semua orang menyukai masakan Padang
21. hampir tidak ada orang yang mengatakan “naik bus Transjakarta”, tapi orang-orang akan mengatakan, “naik Busway”
22. hukum di Indonesia sangat payah
23. iklan-iklan SMS registrasi sangat mewabah di Indonesia
24. Jakarta itu keras
25. Jakarta selalu banjir
26. Jakarta selalu macet
27. jalan-jalan berlubang di Jakarta dan sekitarnya rata-rata baru diperbaiki ketika akan ada pemilihan lurah, camat, walikota, atau gubernur
28. kata-kata yang sangat mudah diucapkan oleh orang Indonesia adalah kata “maaf” (tapi kemudian diulangi lagi)
29. kebiasaan orang Jakarta salah satunya adalah pergi mudik ketika mendekati Lebaran dan kemudian membawa sanak saudara lainnya dari kampung untuk ikut tinggal di Jakarta
30. kebutuhan paranormal di Indonesia tidak akan pernah habis
31. kebutuhan sex remaja semakin meningkat
32. kehidupan malam di Jakarta sangat “wow”
33. kejujuran adalah hal yang kurang populer di negeri ini
34. ketika perut kosong, orang-orang bisa menjadi anarkis, tapi akan menjadi kalem bila perut sudah terisi
35. korupsi adalah hal yang lazim di Indonesia
36. korupsi tidak selalu identik dengan uang
37. koruptor punya link yang sangat bagus sehingga tidak perlu khawatir akan tindakannya
38. KRL Ekonomi di Jakarta selalu penuh sesak di pagi hari
39. KRL terlambat bukan suatu masalah baru
40. liburan ke Bali berarti orang kaya
41. mayoritas mahasiswa hobi berdemo
42. maling ayam biasanya dihabisi dan dipukuli oleh masyarakat (paling parah dibakar)
43. masalah penipuan, pembajakan, dan pemalsuan, Indonesia ahlinya!
44. masalah-masalah di Indonesia tidak pernah selesai karena di Indonesia berlaku tiga macam sudut pandang, yaitu dari sisi teologi (agama), metafisik (supranatural), dan ilmiah, sedangkan negara-negara maju tidak lagi memandang suatu masalah dari sudut pandang metafisik dan teologi, hanya dari masalah ilmiah saja. Ketiga sudut pandang ini tidak akan pernah bisa menyatu, itulah salah satu alasan mengapa Indonesia tidak maju-maju
45. maskapai penerbangan Indonesia sangat berani terbang bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun
46. masyarakat muslim di Indonesia tidak pernah merayakan sholat Idul Fitri secara serempak karena masing-masing merasa paling pintar dan paling benar
47. mayoritas supir-supir angkutan umum di Jakarta adalah oran Batak dan orang Minang
48. menambahkan gelar “haji” setalah pergi ke Tanah Suci adalah suatu keharusan
49. mengemis adalah salah satu pekerjaan para perantau yang kurang berhasil di Jakarta
50. mengerjai junior ketika ospek merupakan suatu kesenangan dan kepuasan tersendiri bagi para senior
Sumber : http://sarahyess.wordpress.com/2012/03/03/fakta-unik-dan-ciri-ciri-orang-indonesia/


Ada Yang Unik dari Mimpi

Label:

Tahu Mimpi kan? Mimpi adalah pengalaman bawah sadar dimana terjadi komunikasi antara tubuh, pikiran dan jiwa kita saat kita dalam kondisi relaks atau tidur. Sejatinya, sepanjang waktu kita bermimpi meskipun sedang dalam kondisi sadar dan terbangun, namun proses tersebut terjadi di alam bawah sadar, sehingga kadang kita tidak menyadari bahwa kita tengah bermimpi. Kadang kita mengingat mimpi yang terjadi, namun tak jarang kita tidak ingat mimpi yang terjadi saat terbangun dari tidur. 
Mimpi memang hal yang misterius, yang sulit diterjemahkan. Nah, berikut ini adah beberapa fakta unik tentang Mimpi yang bisa anda baca sebagai selingan sebelum anda membaca hal-hal berat lain yang membebani pikiran dan jiwa anda. mimpi - fakta mimpi - arti mimpi - tafsir mimpi 
 Anda akan melupakan 90 persen Mimpi Anda Mimpi yang terjadi didalam tidur dan prosesnya terjadi di alam bawah sadar membuat 5 menit setelah anda terbangun dari tidur maka anda akan melupakan 50 persen dari mimpi dan cerita dalam mimpi anda. Seiring waktu, 10 menit setelah bangun dimana saat semua emosi dan kesadaraan anda kembali total, maka anda akan melupakan 90 % dari mimpi anda. Salah satu cerita menarik tentang "melupakan mimpi" ini hadir dari seorang penulis Puisi Indah Kata Mutiara terkenal, Samuel Taylor Coleridge. Suatu ketika dia mendapatkan sebuah pengalaman mimpi yang indah. Sesaat setelah Samuel bangun, dia segera menuliskan cerita dalam mimpinya dalam bait-bait puisi diatas selembar kertas. Saat tulisannya mencapai 54 kata, tiba-tiba datanglah tamu kerumahnya. Setelah urusan dengan tamu tersebut selesai, Samuel Taylor Coleridge bermaksud menyelesaikan puisinya tadi, tetapi dia tidak berhasil mengingat kembali mimpinya. Puisinya itu tidak pernah selesai. Puisi yang tidak pernah terselesaikan itu diberi judul "Kubla Khan" dan menjadi salah satu puisi paling terkenal di Inggris. 
Semua Orang Bermimpi. Penelitian menemukan bahwa semua manusia bermimpi, mulai dari bayi sampai dengan orang tertua didunia masih mengalami mimpi (kecuali pada beberapa kasus penyakit jiwa parah ). Namun ada hal menarik tentang mimpi antara Pria dan Wanita. Penelitian menyebutkan bahwa Pria cenderung bermimpi tentang pria lain, baik itu pria real ataupun pria imaginatif. Sementara Wanita cenderung berimbang dalam memimpikan Pria dan Wanita lain. 
Mimpi Mencegah Gangguan Emosi. Penelitian yang dilakukan para ahli dengan melakukan serangkaian test ujicoba mendapatkan bahwa pada orang yang dibangunkan saat awal mulai bermimpi tapi tetap diperbolehkan tidur 8 jam sehari, setelah 3 hari menjadi kehilangan konsentrasi, gampang marah, halusinasi dan tanda-tanda gangguan emosi serta psikologis lainnya. Kesimpulannya, mimpi berfungsi untuk melepaskan stress, ketegangan dan tekanan saat manusia tengah dalam kondisi sadar. 
Rangsangan Dari Luar Mempengaruhi Mimpi Kita Istilah ini disebut 'Dream Incorporation'. Mimpi yang berisikan refleksi dari peristiwa yang saat itu tengah terjadi. Misalkan kita bermimpi merasa sangat haus, kemudian hadirlah sebotol air yang lalu kita minum, namun tak berapa lama kemudian kita merasakan lagi kehausan, begitu terus berulang-ulang sampai kita terbangun dan menyadari bahwa kita benar-benar sedang dalam kondisi kehausan. Atau cerita yang lebih gampang dipahami : Mimpi kebelet pipis. 
Saat Bermimpi Tubuh Akan Lumpuh Kesempurnaan tubuh manusia dan otak bisa terlihat saat manusia dalam kondisi tak sadar dan mimpi. Saat manusia tidur dan bermimpi, maka tubuh akan mengalami lumpuh layu temporery atau sementara. Hal ini terjadi untuk mencegah supaya tubuh kita tidak bergerak-gerak mengikuti 'alur cerita' mimpi kita. Banyangin saja kalau anda mimpi dikejar massa, kalau kaki anda tidak lumpuh bisa-bisa anda lari ke luar rumah dan disangka maling beneran sama satpam. Ada hormon yg dihasilkan tubuh saat kita tidur yg membuat syaraf mengirimkan pesan ke tulang belakang menyebabkan tubuh kita menjadi rileks dan lama-lama lumpuh atau lemas. 
Orang Buta pun Juga Bermimpi Orang yang mengalami kebutaan sejak lahir ternyata juga mengalami mimpi. Namun karena kebutaan sejak lahirnya membuatnya tidak memiliki database bentuk dan wujud dari refleksi gambar, maka orang yang mengalami kebutaan sejak lahir mengalami mimpi-mimpi tentang suara, bunyi, sentuhan dan perasaan atau emosi.Sementara orang yang mengalami kebutaan setelah tumbuh dewasa, maka mimpinya akan bercampur antara bunyi, sentuhan dan perasaan dengan refleksi gambar-gambar yang sempat direkam lewat matanya sebelum mengalami kebutaan. 
Kita Hanya Memimpikan Apa Yang Kita Ketahui Sering kali kita mengalami mimpi dengan setting lokasi atau kondisi yang asing dengan kita. Kita bermimpi ditempat-tempat asing, dan bertemu dengan orang-orang yang tidak kita kenal. Namun penelitian menyebutkan bahwa hal tersebut tidak asal diciptakan oleh otak. Otak hanya merefleksikan semua yang pernah terjadi pada kita dan menggenerate ceritanya dengan sumber dari ingatan kita. Dan yang membuat seolah anda tidak mengenali tempat atau hal-hal dalam mimpi anda andalah alam bawah sadar anda sebagai pusat penyimpanan data ingatan yang digali oleh otak untuk menciptakan kisah mimpi yang unik, aneh dan asing. Jadi, Otak sebagai sutradara tidak akan pernah kehabisan jalan cerita drama mimpi anda, karena sepanjang hidup anda anda telah melihat jutaan wajah, ratusan ribu tempat dan detail-detail lainnya. Yap, Otak tidak akan pernah kehabisan aktor dan setting untuk menciptakan film mimpi unik untuk anda. 
Mimpi Adalah Simbol dan Kiasan Apa yang anda alami dalam mimpi sebenarnya adalah cara otak menterjemahkan alam bawah sadar anda yang merupakan simbolisasi atas peristiwa real yang terjadi saat kita sadar. Otak sangat kreatif dalam menggali database memori kita. Kadang kala, otak menggali informasi ingatan kita begitu dalamnya sampai kadang-kadang kita takjub atas mimpi aneh kita sendiri. Hal inilah yang membuat banyak orang yang tertarik akan tafsir mimpi, karena dipercaya otak memiliki kesamaan dalam mentraslate ingatan kita dan mewujudkannya menjadi simbol-simbol menarik lewat jalan cerita mimpi kita. 
Apakah Mimpi itu Berwarna? Penelitian menemukan bahwa 12 % orang yang normal, dan tidak memiliki penyakit buta warna, ternyata dalam mimpinya selalu mengalami mimpi hitam putih. Sementara sisanya mengalami mimpi yang bervariasi antara hitam putih dan mimpi berwarna (kayak nonton tivi aja ya.. xixixi).

Sumber Artikel : http://www.poztmo.com/2012/01/fakta-mimpi.html .
Copyright Poztmo.com - Under Common Share Alike Atribution.

Standar Kompetensi Profesi Public Relations

Label:




Di era sekarang ini dinamika publik atau masyarakat semakin besar dan berkembang, tuntutan, keinginan dan harapan public atau masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan informasi semakin kritis. Perubahan public atau masyarakat semakin cepat, hal ini juga ditunjang oleh perkembangan teknologi komunikasi yang semakin mutakhir, terlebih lagi setelah muncul internet sebagi media online. Melihat kondisi dan situasi public atau masyarakat diatas, kehadiran profesi dan pendidikan public relation semakin dibutuhkan.
Secara konsepsi Public relations adalah salah satu sub bidang ilmu komunikasi, sedangkan secara praktis komunikasi adalah backbone kegiatan PR. Konsep lainnya dari PR adalah sebagai “jembatan” antara perusahaan dan organisasi dengan publiknya, terutama tercapainya mutual understanding antara perusahaan dengan publiknya.
Fungsi hubungan masyarakat atau PR akan sangat terasa ketika perusahaan berupaya mengembangkan usaha dan menghindari situasi yang kurang kondusif dengan lingkungan.
Oleh karena itu bidang komunikasi dan hubungan masyarakat atau PR  perlu diberikan prioritas dalam perusahaan.
Perusahaan sekarang tidak hanya sekedar beriklan saja teapi lebih butuh PR. Sekarang iklan saja tidak cukup tetapi perusahaan swasta harus mengkomunikasikan produknya baik barang dan jasa kepada masyarakat melalui strategi PR yang tepat. Bukan cuma produk yang dikomunikasikan kepada masyarakat tetapi akan lebih baik industrinya juga.
Karena bidang PR di era komunikasi ini sangat dibutuhkan, maka jasa dari konsultan PR sangat dibutuhkan. Apalagi untuk perusahaan yang belum memiliki internal PR. Konsultan Public Relation akan menjawab kebutuhan perusahaan dan pemerintah untuk berkomunikasi dengan masyarakat atau publiknya.
Sedangkan perusahaan yang memiliki internal PR lebih baik menggunakan jasa konsultan PR karena internal PR ini lebih mengerti keadaan internal perusahaan dan apabila digabungkan dengan konsultan Public Relation yang memiliki keahlian seperti media spesialis, media handling, event organizer, market research dan sejumlah kelebihan yang lain.

Di era globalisasi sekarang ini sebuah profesi harus memiliki muatan standar yang jelas, hal ini menjadi sangat penting terutama untuk profesi Public relation di organisasi pemerintahan atau swasta. Maka dari itu disusunlah Standar Kompetensi Public Relation  dan Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relation yang bekerjasama dengan Bakohumas ( Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah dan departemen teknis yang mendukung fungsioanal kehumasan   Depkominfo, serta didukung para stakeholder yang bergerak di industri kehumasan.
Dan Tim inti Penyusunan Standar Kompetensi PR Indonesia (kerjasama PERHUMAS dan BAKOHUMAS) telah menyusun beberapa pokok pikiran tentang Standar Kompetensi PR Umum, Inti dan Khusus yang terdiri dari Pertama, keterampilan komunikasi ( communication skills) yang terdiri dari komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Kedua, keterampilan teknik kehumasan.  Ketiga, kompetensi inti manajemen issue dan penelitian (research). Keempat, managerial, leadership dan ethic. Kelima, keterampilan khusus di bidang IT dan kemampuan berbahasa.
Selain kelima standar kompetensi tersebut, adapun beberapa persyaratan mendasar bagi profesi public relations, antara lain :
1.      Ability to communicate (kemampuan berkomunikasi )
Kemampuan berkomunikasi bagi seorang PR sangatlah penting. Komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam bentuk lisan, yakni ia harus mampu berbicara di depan umum, harus mampu melakukan presentasi, mampu mewawancarai dalam upaya mengumpulkan fakta dan data, dan diwawancarai pers atau wartawan sebagai sumber berita dan kemampuan berkomunikasi lisan lainnya.
Dalam komunikasi tulisan harus mampu membuat press release untuk dikirim ke media massa, membuat artikel dan feature untuk house jurnal yang akan diterbitkan perusahaan, menulis laporan, membuat naskah pidato untuk manajemen, menulis konsep iklan layanan masyarakat, menulis brosur dan selebaran dan bentuk komunikasi tulisan lainnnya.
2.      Ability to organize ( kemampuan manajerial atau kepemimpinan )
Kemampuan manajerial atau kepemimpinan seorang PR dapat diartikan sebagai kemampuan mengantisipasi masalah di dalam maupun luar organisasi, termasuk kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan melaksanakannya. Seorang PR diharapkan mampu mengorganisasikan kegiatan PR. Profesi PR harus mampu berpikir jernih dan obyektif.
Selain itu seorang PR harus mampu bergaul atau membina relasi artinya harus mampu berhubungan dan bekerjasama dengan berbagai macam orang dan mampu menjaga komunikasi yang baik dengan orang-orang yang berbeda, termasuk dengan orang –orang dari berbagai tingkatan.
3.      Ability on get the with people ( kemampuan bergaul atau membina relasi)
Setiap orang yang berprofesi PR harus selalu memperluas jaringan atau networking sehingga dapat memperlancar tugasnya sebagai pejabat PR. Personal Aproaching (pendekatan personal) harus dilakukan seorang profesi PR, kendati tetap dalam koridor mempertahankan integritas profesi masing-masing.
Seorang PR yang handal sangat luas pergaulannya, bahkan banyak dikenal orang, dan seringkali seorang PR menjadi newsmaker atau pembuat berita di surat kabar, majalah atau televisi. Kurang pergaulan bagi seorang PR menjadi kartu mati bagi berkembangnya karir dirinya.
4.      Personality integrity (memiliki kepribadian yang utuh dan jujur)
Kepribadian yang utuh dan jujur artinya seorang PR harus memiliki kredibilitas yang tinggi, yakni dapat diandalkan dan dipercaya oleh orang lain, dan dapat diterima sebagai yang memiliki kepribadian utuh dan jujur. Sebagai seorang PR yang menjadi sumber berita bagi pers atau media massa,informasi yang disampaikan dapat dipercaya dan memiliki nilai berita tinggi. Dalam melakukan kegiatan PR selalu menerapkan etika profesi PR yang berlaku. Sehingga tidak menimbulkan misinformasi, miskomunikasi atau mispengertian. Hubungan yang terjadi pada publiknya tercapai mutual understanding ( saling pengertian).
5.      Imagination (banyak ide dan kreatif)
Memiliki imajinasi (banyak ide dan kreatif) dalam pengertian seorang PR harus memiliki wawasan yang luas, permasalahan serumit apapun harus diketahui benang merah persoalannya.
Berpikir kreatif dituntut bagi seorang PR, artinya seringkali dalam mengambil tindakan cukup diplomatis dalam penyampaian. Seorang PR harus tetap mengasah kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan PR lainnya, karena tugas PR semakin hari semakin berat, ditengah masyarakat yang semakin kritis, perkembangan teknologi informasi semakin pesat, persaingan perusahaan semakin tajam dan perusahaan selalu bersentuhan dengan pers atau media massa sebagai pembentuk opini public.

Untuk lebih memudahkan pemetaan kompetensi PR, maka akan dibagi sesuai dengan peranannya:
a.         Peranan Teknisi Komunikasi yang dibutuhkan standar kompetensi PR sebagai berikut :
1)      Menguasai keterampilan menulis untuk media massa (cetak, dan elektronik termasuk website), membuat foto dan visualisasi pendukung informasi.
2)      Menguasai tehnik MC juga protokoler dan mengelola acara-acara special.
3)      Menguasai komunikasi antar pribadi dalam mengatasi keluhan public dan membangun kepercayaan pelanggan.
4)      Menyediakan, melayani dan menguasai informasi yang berkaitan dengan organisasi serta pelayanan publiknya.
5)      Menguasai administrative ringan dan juga pemahaman akan organisasi serta hubungannya dengan public internal dan eksternal.

b.        Peranan Fasilitator Komunikasi
Memiliki kemampuan dasar meliputi  kemampuan yang di atas juga:
1)      Kemampuan lobby dan negosiasi.
2)      Kemampuan pidato dan presentasi.
3)      Kemampuan komunikasi persuasi.
4)      Kemampuan berempaty, komunikasi supportive, dan human relations.
5)      Kecerdasan dalam memahami situasi dan cepat menyesuaikan diri serta memiliki kemampuan argumentasi yang kuat.

c.         Peranan Pemecahan Masalah
Memiliki kemampuan a dan b  dan ditambah dengan kemampuan:
1)      Manajemen krisis dan konflik.
2)      Wawasan luas terhadap ruang lingkup organisasi
3)      Wawasan dan pemahaman terhadap karakteristik public dan media
4)      Pemahaman terhadap dampak komunikasi (efektivitas komunikasi) Riset komunikasi
5)      Menguasai konsep, implementasi, dan evaluasi.


d.        Peranan Penentu Ahli
Memiliki kemampuan a, b, dan c dan kemampuan:
1)      Bekerja mandiri atau dengan tim.
2)      Memiliki ketajaman  analisis, kritis, kreatif dan visioner.
3)      Penguasaan terhadap profesi, kecerdasan intelektual dan emosi.
4)      Penguasaan terhadap permasalahan organisasi dan ruang lingkupnya melalui riset yang mendalam.
5)      Kemampuan mengambil keputusan yang cepat, cerdas dan meminimalisis dampak negative.
6)      Kemampuan management strategis, manajemen isu dan manajemen informasi.

Sumber :

komunikasi

Label:


A.    Konsep Dasar Komunikasi
Manusia hidup dalam suatu lingkungan yang menjadi wadah kehidupannya. Dalam menjalani hidupnya manusia membutuhkan bantuan orang lain. Untuk itu manusia melakukan komunikasi. Tiada kehidupan tanpa berkomunikasi, sebagai mahluk sosial, manusia akan selalu berkeinginan untuk berkomunikasi dengan yang lain, seperti bertukar pikiran, membagi pengalaman, mengirim dan menerima informasi. Beberapa keinginan tersebut dapat terpenuhi melalui kegiatan komunikasi.
1.      Pengertian Komunikasi
Berikut ini ada beberapa pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
a.       Wilbur Schramm (1955)
“Communication as an act of establishing contact between a sender and receiver, with the help of massage; the sender and receiver some common experience which meaning to the message incode and sent by the sender; and receiver and decoded by the receiver”.
Komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penrima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang member arti pada pesan dan symbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.
b.      Raymond S. Ross (1974)
“Communication is a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences a meaning or responses similar to thet intended by the source.”
Komunikasi ialah proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilahan bersama lambing secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respon yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber.
c.       Edward Depari (1990)
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambing tertentu, menganduing arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. (Suranto AW, 2005, hal 14).
Dari beberapa definisi pengertian komunikasi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa komunikasi ialah suatu proses pengiriman pesan atau symbol-simbol yang mengandung arti dari seorang komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu.(Suranto AW, 2005, 16)
2.      Komponen Komunikasi
Komponen-komponen pembentuk komunikasi adalah sebagai berikut :
a.       Komunikator atau pengirim pesan
Komunikator ialah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan tersebut diproses melalui pertimbangan dan perencanaan dalam pikiran, kemudian berlanjut pada proses penciptaan pesan dan selanjutnya dikirimkan kepada orang atau pihak lain melalui saluran tertentu.
b.      Pesan atau informasi
Pesan atau informasi, atau yang lebih dikenal sebagai gagasan, ide, maupun massage yang pada hakekatnya merupakan komponen yang menjadi isi komunikasi. Pesan adalah informasi yang diciptakan komunikator dan akan dikirmkan komunikan. Pesan dapat berupa pesan verbal maupun non-verbal. Pesan verbal adalah pesan yang berbntuk ungkapan kata atau kalimat baik lisan maupun tulisan. Sedangkan pesan non-verbal yaitu pesan isyarat, bisa berupa isyarat gerakan badan, ekspresi wajah, nada suara, dan sebagainya.
c.       Media atau saluran
Media adalah suatu sarana yang digunakan untukk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Macam media, meliputi media cetak, audio, audio visual.
d.      Komunikan atau penerima pesan
Komunikan adalah pihak penerima pesan, sering dikenal dengan sebutan receiver, audience, atau sasaran. Tugas seorang komunikan tidak hanya menerima pesan, tetapi juga menganalisis, menafsirkan, sehingga dapat memahami makna pesan tersebut.
e.       Umpan balik atau feedback
Umpan balik atau feedback merupakan respon atau tanggapan dari seorang komunikan setelah mendapatkan pesan.
f.       Gangguan atau noise
Dalam proses komunikasi tidak selamanya berjalan lancer, tapi sering kali mengalami gangguan, baik yang bersifat teknis maupun semantic.
Dalam proses komunikasi tidak selalu keenam komponen di atas itu muncul sekaligus. Prasyarat minimal agar komunikasi dapat terlaksana, yakni sekurang-kurangnya mesti melibatkan tiga komponen, yaitu komunikator, pesan dan komunikan.
3.      Model-Model Komunikasi
Model adalah suatu gambara atau skema sederhana. Beberapa ahli merumuskan suatu model untuk menggambarkan proses komunikasi, berikut ini adalah model-model komunikasi menurut pandangan dari beberapa ahli.



a.       Model Lasswell
Harold D. Lasswell merumuskan model komunikasi bukan dalam bentuk gambar atau skema, melainkan berupa uraian verbal yang dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :
            Who (siapa)
            Says what (mengatakan apa)
            In which channel (dengan saluran apa)
            To whom (kepada siapa)
            With what effect (dengan efek bagaimana).
To whom
 
In which channel
 
Says what message
 
Jika diubah ke dalam bentuk skema akan seperti berikut ini.
















b.      Model Shannon dan Weaver
Pada model ini C. Shannon dan W. Warren Weaver (1949) mengemukakan model komunikasi dalam bentuk skema sederhana, sebagai berikut.

 






c.       Model Middleton
John Middleton (1975) menyajikan model komunikasi dengan gambar yang sederhana, dengan melibatkan empat komponen yaitu, komunikator, pesan, komunikan dan umpan balik.





                                    Pesan





Oval: Sumber
Oval: Penerima





                                    Umpan balik

d.      Model DeFleur
DeFleur (1966) mengembangkan model Shannon dan Weaver dengan menegaskan bahwa noise atau hambatan dapat terjadi pada semua komponen komunikasi. (Suranto AW, 2005, 19)


Mass Medium Device
 












4.      Hakekat Komunikasi
Dari pengertian dan model komunikasi yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan hakekat makna dari suatu proses komunikasi.
a.       Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi dikatakan suatu proses, karena komunikasi adalah kegiatan dinamis yang berlangsung secara berkesinambungan.
b.      Komunikasi adalah system interaksi
Setiap komponen komunikasi memiliki tugas atau karakter yang berbeda, mulai dari komunikator, pesan sampai komunikan. Komponen-komponen tersebut saling mendukung sebuah proses transaksi yang dinamakan komunikasi.
c.       Komunikasi hendak meraih tujuan tertentu
Setiap proses komunikasi selalu terkait dengan adanya tujuan tertentu. Seseorang berkomunikasi, tentu saja mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
5.      Bentuk Komunikasi
Bentuk komunikasi dapat diklasifikasikan menurut jumlah pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, yaitu meliputi :
a.       Komunikasi Intrapersonal (Intrapersonal communication)
Yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri. Misalnya proses berpikir untuk memecahkan masalah pribadi.
b.      Komunikasi Antarpersonal (Antarpersonal communication)
Yaitu komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain, bias berlangsung secara tatap muka (face to face) maupun dengan bantuan media.
c.       Komunikasi Kelompok (Group communication)
Yaitu komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok. Misalnya diskusi, seminar, sidang kelompok dan sebagainya.
d.      Komunikasi Massa (Mass communication)
Yaitu komunikasi yang melibatkan banyak orang. Beberapa ahli mengatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Contohnya kampanye politik.



6.      Sifat Komunikasi
Dilihat dari sifatnya, proses komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a.       Komunikasi tatap muka (face to face communication)
Dalam hal ini pihak yang berkomunikasi saling bertemu dalam suatu tempat tertentu.
b.      Komunikasi bermedia (mediated communication)
Komunikasi dengan menggunakan bantuan media, seperti telepon, surat, radio, dan sebagainya.
c.       Komunikasi verbal
Dalam hal ini pesan yang disampaikan atau dikirimkan berupa pesan verbal atau dalam bentuk ungkapan kalimat, baik secara lisan maupun tulisan.
d.      Komunikasi non-verbal
Komunikasi ini bercirikan pesan yang disampaikan berupa pesan non-verbal atau bahasa isyarat, baik isyarat badaniah (gestural) maupun isyarat gambar (pictoral).
7.      Teknik Komunikasi
Ada beberapa teknik komunikasi, yaitu sebagai berikut :
a.       Komunikasi informative
Teknik komunikasi dengan menyampaikan pesan secara berulang-ulang untuk memberikan informasi kepada komunikan. Proses komunikasi ini satu arah, dari pihak komunikator kepada komunikan dalam rangka penyebaran informasi.
b.      Komunikasi persuasive
Komunikasi yang dilakukan dengan cara halus dan membujuk komunikan.
c.       Komunikasi instruksi/koersif
Teknik komunikasi ini dicirikan dengan pemberlakuan pemaksaan dan sanksi dari komunikator keapada komunikan.
d.      Hubungan manusiawi
Teknik komunikasi yang memperhatikan nilai-nilai etis untuk menciptakan suasana atau iklim komunikasi yang manusiawi.
8.      Tahap Komunikasi
Ada beberapa tahap komunikasi, yaitu sebagai berikut :
a.       Komunikasi satu tahap (one step flow communication)
Yaitu penyampaian ide, gagasan atau pesan langsung kepada komunikan yang dikehendaki.
b.      Komunikasi dua tahap (two step flow communication)
Yaitu komunikasi yang ide atau pesannya disampaikan komunikator dan diterima oleh para pemuka pendapat (opinion leader) kemudian disampaikan kepada komunikan berikutnya.
c.       Komunikasi banyak tahap (multi step flow communication)
Yaitu proses komunikasi yang diawali dari komunikator menyampaikan pesan yang diterima oleh pemuka pendapat, kemudian pemuka pendapat ini menyampaikan pesan yang sama kepada orang lain, dan terus menerus orang tersebut menyampaikan informasi kepada orang berikutnya secara berantai.
B.     Fungsi-fungsi Komunikasi
Berikut ini adalah empat fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan oleh William I. Gorden, yaitu sebagai berikut :
1.      Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhidar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.


2.      Komunikasi Ekspresif
Komunikasi sosial erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.
3.      Komunikasi Ritual
Komunikasi ini berkaitan erat dengan komunikasi ekspresif, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacar berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai retes of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, pertunangan, siraman pernikahan dan sebagainya. Komunikasi ritual ini kadang-kadang bersifat mistik, dan mungkit sulit dipahami orng-orang di luar komunitas tersebut.
4.      Komunikasi Instrumental
Komunikasi ini mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mgubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur. Ringkasnya, kesemua tujuan tersebut dapat memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. (Deddy Mulyana, 2005, hal 5)
C.     Prinsip-prinsip Komunikasi
Prinsip-prinsip komunikasi pada dasarnya merupakan penjabarn lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi. Prinsip-prinsip komunikasi yang akan dijelaskan di sini ada dua belas, yaitu :


1.      Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Manusia adalah satu-satunya hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusai dengan makhluk lainnya. Lambang atau symbol adlah sesauatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.
2.      Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Kita boleh tidak berkomunikasi tapi tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komunikasi terjadi bila seseorang member makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri. Setiap perilaku mempunyai potensi untuk ditafsirkan. Misalnya tersenyum, ditafsirkan bahagia, cemberut ditafsirkan ngambek, bahkan ketika berdiam diri sekalipun banyak mengkomunikasikan banyak pesan.
3.      Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaiman acar mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
4.      Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkatan kesengajaan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari. Kesengajaan bukan syarat untuk terjadinya komunikasi.
5.      Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu, sosial, dan psikologis.


6.      Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama. Artinya orang-rogang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaiman orang yang menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak selalu disadari, dan sering berlangsung cepat.
7.      Komunikasi itu bersifat sistemik
Komunikasi juga menyangkut suatu system dari unsur-unsurnya. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, dua sistem tersebut adalah system internal dan system eksternal. (Sereno dan Bodaken, hlm. 10-12). System internal adalah seluruh system nilai yang dibawa oleh seorang individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia serap  selama sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya. Sedangkan system eksteranal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu, termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara, isyarat fisik peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, penataan ruangan, cahaya, dan temperatur ruangan.
8.      Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya. Dalam kenyataanya kesamaan bahasa khususnya akan membuat orang-orang yang berkomunikasi lebih mudah mencapai pengeritan bersama dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berbicar atau memahamai bahasa yang sama.
9.      Komunikasi bersifat nonsekuensial
Walaupun terdapat banyak model komunikasi linier atau satu arah, sebenaranya komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah. Ketika seseorang berbicara kepada seseorang lainnya atau kepada sekelompok orang, sebenarnya komunikasi itu berjalan dua arah, karena orang-orang yang kita anggap sebagai pendengar atau penerima pesan sebenarnya juga menjadi pembicara atau pemberi pesan pada saat yang sama, yaitu lewat perilaku nonverbal mereka.
10.  Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional.
Seperti halnya waktu dan ekstensi, komunikasi tidak mempunyai awal dan akhir, merupakan proses yang sinambung. Implisit dalam proses komunikasi sebagai transaksi ini adalah proses penyandian (encoding) dan penyandian balik (decoding).
11.  Komunikasi bersifat Irreversible
Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah. Prinsip ini sebenarnya menyadarkan kita untuk berhati-hati dalam menyampaikan suatu pesan kepada orang lain, sebab efeknya tidak dapat ditiadakan sama sekali, meskipun kita berusaha meralatnya.
12.  Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Komunikasi bukan panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah struktural. (Deddy Mulyana, 2005, hlm. 83).
D.    Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi
Keberhasilan sebuah proses komunikasi tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor pendukung dan penghambat, di bawah ini beberapa faktor pendukung keberhasilan komunikasi antara lain :
1.      Faktor pendukung keberhasilan komunikasi dilihat dari komunikator, antara lain :
a.       Kredibilitas
b.      Daya tarik
c.       Kemampuan intelektual
d.      Integritas : keterpaduan sikap dan perilaku
e.       Keterpercayaan
f.       Kepekaan social
g.      Kematangan emosional
h.      Berorientasi kepada kondisi komunikasn
i.        Sikap supel, dan mampu menyesuaikan diri
2.      Faktor pendukung keberhasilan komunikasi dilihat dari komunikan, antara lain :
a.       Tingkat kecakapan
b.      Keluasan pengetahuan
c.       Sikap ramah dan supel
d.      Memahami siapa lawan komunikasi
e.       Bersikap bersahabat
3.      Faktor keberhasilan komunikasi dilihat dari sudut pesan, yaitu :
a.       Pesan dirancang dan disampaikan sehingga dapat menumbuhkan perhatian
b.      Lambang-lambang yang dipergunakan harus dipahami kedua belah pihak
c.       Disampaikan secara jelas, dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
d.      Tidak multi interpretasi
4.      Faktor penghambat komunikasi, antara lain :
a.       Kreibilitas komunikator rendah
b.      Hambatan psikologis
c.       Hambatan fisik
d.      Kurang memahami faktor sosial budaya
e.       Kurang memahami karakteristik komunikan
f.       Prasangka buruk
g.      Verbalistis
h.      Komunikasi satu arah
i.        Media tidak tepat
j.        Perbedaan bahasa

E.     Jenis-jenis Komunikasi
Ada beberapa jenis komunikasi yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Komunikasi formal
Proses komunikasi yang memanfaatkan saluran-saluran formal dalam organisasi. Saluran formal disebut pula saluran birokrasi. Komunikasi formal bersifat resmi. Masing-masing pegawai yang terlibat dalam komunikasi berperan sesuai jabatan dan kewengannya.
Ciri-ciri komunikasi formal, yaitu :
a.       Arus kominikasi ke bawah lebih banyak daripada ke atas, contohnya intruksi/perintah, petunjuk, pelaksanaan.
b.      Tujuan komunikasi terkait dengan kepentingan dinas.
c.       Cara penyampaian pesan lebih banyak tertulis, ataupun dalam rapat resmi.
2.      Komunikasi non formal
Proses komunikasi yang dilakukan secara tidak resmi, sehingga penanganannya juga dilakukan secara tidak resmi, dan tidak terikat oleh saluran birokrasi. Sifat komunikasi non formal, yaitu :
a.       Komunikasi non formal muncul, karena saluran formal yang tersedia terhambat.
b.      Sengaja dipilih ketiak suatu pesan tidak memungkinkan disampaikan secara formal
c.       Lebih banyak berupa komunikasi lisan
d.      Penyebaran pesan sulit dikendalikan
e.       Kadang-kadang sengaja dipilih untuk menentang kekaukan birokrasi.



3.      Komunikasi primer
Proses komunikasi dengan menggunakan lambing (symbol) sebagai media. Seorang komunikator menyampaikan pesan secara langsung kepada komunikasn tanpa menggunakan media.
4.      Komunikasi sekunder
Proses komunikasi dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing (symbol) sebagai media pertama.
5.      Komunikasi linier
Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik sasaran. Komunikasi linier ini berlangsung dalam komunikasi secara tatap muka maupun melalui media. Komunikasi ini juga dapat digunakan dalam komunikasi kelompok.
6.      Komunikasi sirkular
Proses komunikasi yang memungkinkan terjadinya umpan balik, yaitu arus pesan dari komunikasn kepada komunikator. Hal itu berarti terjadi tanggapan (respon) komunikan terhadap pesan yang diterima dari komunikator. 

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Rosdakarya Offset
Suranto. 2005. Komunikasi Perkantoran. Yogyakarta : Media Wacana