Di era sekarang
ini dinamika publik atau masyarakat semakin besar dan berkembang, tuntutan,
keinginan dan harapan public atau masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan
informasi semakin kritis. Perubahan public atau masyarakat semakin cepat, hal
ini juga ditunjang oleh perkembangan teknologi komunikasi yang semakin
mutakhir, terlebih lagi setelah muncul internet sebagi media online. Melihat
kondisi dan situasi public atau masyarakat diatas, kehadiran profesi dan
pendidikan public relation semakin dibutuhkan.
Secara konsepsi
Public relations adalah salah satu sub bidang ilmu komunikasi, sedangkan secara
praktis komunikasi adalah backbone kegiatan PR. Konsep lainnya dari PR adalah
sebagai “jembatan” antara perusahaan dan organisasi dengan publiknya, terutama
tercapainya mutual understanding antara perusahaan dengan publiknya.
Fungsi hubungan masyarakat atau PR
akan sangat terasa ketika perusahaan berupaya mengembangkan usaha dan
menghindari situasi yang kurang kondusif dengan lingkungan.
Oleh karena itu bidang komunikasi dan hubungan
masyarakat atau PR perlu diberikan
prioritas dalam perusahaan.
Perusahaan sekarang tidak hanya sekedar
beriklan saja teapi lebih butuh PR. Sekarang iklan saja tidak cukup tetapi
perusahaan swasta harus mengkomunikasikan produknya baik barang dan jasa kepada
masyarakat melalui strategi PR yang tepat. Bukan cuma produk yang
dikomunikasikan kepada masyarakat tetapi akan lebih baik industrinya juga.
Karena bidang PR di era komunikasi
ini sangat dibutuhkan, maka jasa dari konsultan PR sangat dibutuhkan. Apalagi
untuk perusahaan yang belum memiliki internal PR. Konsultan Public Relation
akan menjawab kebutuhan perusahaan dan pemerintah untuk berkomunikasi dengan
masyarakat atau publiknya.
Sedangkan perusahaan yang memiliki
internal PR lebih baik menggunakan jasa konsultan PR karena internal PR ini
lebih mengerti keadaan internal perusahaan dan apabila digabungkan dengan
konsultan Public Relation yang memiliki keahlian seperti media spesialis, media
handling, event organizer, market research dan sejumlah kelebihan yang lain.
Di
era globalisasi sekarang ini sebuah profesi harus memiliki muatan standar yang
jelas, hal ini menjadi sangat penting terutama untuk profesi Public relation di
organisasi pemerintahan atau swasta. Maka dari itu disusunlah Standar
Kompetensi Public Relation dan Lembaga Sertifikasi Profesi Public
Relation yang bekerjasama dengan Bakohumas ( Badan Koordinasi Kehumasan
Pemerintah dan departemen teknis yang mendukung fungsioanal kehumasan
Depkominfo, serta didukung para stakeholder yang bergerak di
industri kehumasan.
Dan Tim inti
Penyusunan Standar Kompetensi PR Indonesia (kerjasama PERHUMAS dan BAKOHUMAS)
telah menyusun beberapa pokok pikiran tentang Standar Kompetensi PR Umum, Inti
dan Khusus yang terdiri dari Pertama, keterampilan komunikasi (
communication skills) yang terdiri dari komunikasi lisan dan komunikasi
tulisan. Kedua, keterampilan teknik kehumasan. Ketiga, kompetensi inti manajemen
issue dan penelitian (research). Keempat, managerial,
leadership dan ethic. Kelima, keterampilan khusus di bidang IT dan
kemampuan berbahasa.
Selain kelima
standar kompetensi tersebut, adapun beberapa persyaratan mendasar bagi profesi
public relations, antara lain :
1.
Ability
to communicate (kemampuan berkomunikasi )
Kemampuan
berkomunikasi bagi seorang PR sangatlah penting. Komunikasi tersebut dapat
dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam bentuk lisan, yakni ia harus
mampu berbicara di depan umum, harus mampu melakukan presentasi, mampu
mewawancarai dalam upaya mengumpulkan fakta dan data, dan diwawancarai pers
atau wartawan sebagai sumber berita dan kemampuan berkomunikasi lisan lainnya.
Dalam
komunikasi tulisan harus mampu membuat press release untuk dikirim ke media
massa, membuat artikel dan feature untuk house jurnal yang akan diterbitkan
perusahaan, menulis laporan, membuat naskah pidato untuk manajemen, menulis
konsep iklan layanan masyarakat, menulis brosur dan selebaran dan bentuk
komunikasi tulisan lainnnya.
2. Ability to organize (
kemampuan manajerial atau kepemimpinan )
Kemampuan
manajerial atau kepemimpinan seorang PR dapat diartikan sebagai kemampuan
mengantisipasi masalah di dalam maupun luar organisasi, termasuk kemampuan
untuk menyusun rencana kegiatan dan melaksanakannya. Seorang PR diharapkan
mampu mengorganisasikan kegiatan PR. Profesi PR harus mampu berpikir jernih dan
obyektif.
Selain
itu seorang PR harus mampu bergaul atau membina relasi artinya harus mampu
berhubungan dan bekerjasama dengan berbagai macam orang dan mampu menjaga
komunikasi yang baik dengan orang-orang yang berbeda, termasuk dengan orang
–orang dari berbagai tingkatan.
3.
Ability
on get the with people ( kemampuan bergaul atau membina relasi)
Setiap
orang yang berprofesi PR harus selalu memperluas jaringan atau networking
sehingga dapat memperlancar tugasnya sebagai pejabat PR. Personal Aproaching
(pendekatan personal) harus dilakukan seorang profesi PR, kendati tetap dalam
koridor mempertahankan integritas profesi masing-masing.
Seorang
PR yang handal sangat luas pergaulannya, bahkan banyak dikenal orang, dan
seringkali seorang PR menjadi newsmaker atau pembuat berita di surat kabar,
majalah atau televisi. Kurang pergaulan bagi seorang PR menjadi kartu mati bagi
berkembangnya karir dirinya.
4.
Personality
integrity (memiliki kepribadian yang utuh dan jujur)
Kepribadian
yang utuh dan jujur artinya seorang PR harus memiliki kredibilitas yang tinggi,
yakni dapat diandalkan dan dipercaya oleh orang lain, dan dapat diterima
sebagai yang memiliki kepribadian utuh dan jujur. Sebagai seorang PR yang
menjadi sumber berita bagi pers atau media massa,informasi yang disampaikan
dapat dipercaya dan memiliki nilai berita tinggi. Dalam melakukan kegiatan PR
selalu menerapkan etika profesi PR yang berlaku. Sehingga tidak menimbulkan
misinformasi, miskomunikasi atau mispengertian. Hubungan yang terjadi pada
publiknya tercapai mutual understanding ( saling pengertian).
5.
Imagination
(banyak ide dan kreatif)
Memiliki
imajinasi (banyak ide dan kreatif) dalam pengertian seorang PR harus memiliki
wawasan yang luas, permasalahan serumit apapun harus diketahui benang merah
persoalannya.
Berpikir
kreatif dituntut bagi seorang PR, artinya seringkali dalam mengambil tindakan
cukup diplomatis dalam penyampaian. Seorang PR harus tetap mengasah kemampuan,
pengetahuan dan ketrampilan PR lainnya, karena tugas PR semakin hari semakin
berat, ditengah masyarakat yang semakin kritis, perkembangan teknologi
informasi semakin pesat, persaingan perusahaan semakin tajam dan perusahaan
selalu bersentuhan dengan pers atau media massa sebagai pembentuk opini public.
Untuk lebih memudahkan pemetaan kompetensi
PR, maka akan dibagi sesuai dengan peranannya:
a.
Peranan Teknisi Komunikasi yang dibutuhkan standar
kompetensi PR sebagai berikut
:
1) Menguasai keterampilan menulis untuk media
massa (cetak, dan elektronik termasuk website), membuat foto dan visualisasi
pendukung informasi.
2) Menguasai tehnik
MC juga protokoler dan mengelola acara-acara special.
3) Menguasai
komunikasi antar pribadi dalam mengatasi keluhan public dan membangun
kepercayaan pelanggan.
4) Menyediakan, melayani dan menguasai informasi
yang berkaitan dengan organisasi serta pelayanan publiknya.
5) Menguasai administrative ringan dan juga
pemahaman akan organisasi serta hubungannya dengan public internal dan
eksternal.
b.
Peranan
Fasilitator Komunikasi
Memiliki kemampuan dasar meliputi
kemampuan yang di atas juga:
1)
Kemampuan lobby dan negosiasi.
2)
Kemampuan pidato dan presentasi.
3)
Kemampuan komunikasi persuasi.
4)
Kemampuan berempaty, komunikasi supportive, dan
human relations.
5)
Kecerdasan dalam memahami situasi dan cepat
menyesuaikan diri serta memiliki kemampuan argumentasi yang kuat.
c.
Peranan Pemecahan Masalah
Memiliki kemampuan a dan b dan
ditambah dengan kemampuan:
1) Manajemen krisis dan konflik.
2) Wawasan luas terhadap ruang lingkup
organisasi
3) Wawasan
dan pemahaman terhadap karakteristik public dan media
4) Pemahaman
terhadap dampak komunikasi (efektivitas komunikasi) Riset komunikasi
5) Menguasai
konsep, implementasi, dan evaluasi.
d.
Peranan Penentu Ahli
Memiliki kemampuan a, b, dan c dan kemampuan:
1) Bekerja mandiri atau dengan tim.
2) Memiliki
ketajaman analisis, kritis, kreatif dan
visioner.
3) Penguasaan
terhadap profesi, kecerdasan intelektual dan emosi.
4) Penguasaan
terhadap permasalahan organisasi dan ruang lingkupnya melalui riset yang
mendalam.
5) Kemampuan mengambil keputusan yang cepat,
cerdas dan meminimalisis dampak negative.
6) Kemampuan management strategis, manajemen isu
dan manajemen informasi.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar